Pada Forum Kerjasama Perdagangan dan Investasi Việt-Tiongkok yang diadakan di Beijing pada tanggal 28 Juni, Perdana Menteri Phạm Minh Chính meminta investor Tiongkok untuk terus berinvestasi di Việt Nam.

Forum ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan dan Investasi Việt Nam dan Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional dalam rangka kunjungan resmi PM Chính ke Republik Rakyat China.

Perdana Menteri Chính menyatakan bahwa Việt Nam menarik proyek investasi asing langsung (FDI) yang memenuhi kriteria efisiensi, cara berkelanjutan, kualitas, teknologi, dan perlindungan lingkungan.

Việt Nam memprioritaskan FDI pada proyek-proyek di bidang teknologi tinggi, inovasi, serta penelitian dan pengembangan. Ini juga memberikan prioritas pada proyek-proyek yang mempromosikan pengembangan ekonomi sirkular di Việt Nam dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan Vietnam untuk berpartisipasi dalam rantai nilai.

Việt Nam juga mengimbau investor Tiongkok untuk berpartisipasi dalam pengembangan proyek infrastruktur strategis, seperti rel kereta api dan jalan raya.

Untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kegiatan investasi di Việt Nam, Chính mengatakan bahwa Việt Nam akan terus meningkatkan lingkungan investasi bisnis agar lebih transparan, menguntungkan, dan berdaya saing internasional. Ini juga akan menyempurnakan mekanisme, kebijakan dan hukum, serta mengurangi dan menyederhanakan prosedur administrasi dan kondisi bisnis.

Berbicara di forum tersebut, Wakil Perdana Menteri China Liu Guozhong berterima kasih kepada komunitas bisnis Việt Nam dan China atas kontribusi penting untuk mempromosikan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Wakil Perdana Menteri Liu mengatakan bahwa kepercayaan politik China-Việt sedang ditingkatkan, dan kolaborasi ekonomi, perdagangan, dan investasi mempertahankan pertumbuhan yang stabil.

Ia mengatakan, kerja sama perdagangan dan investasi antara Việt Nam dan China terus tumbuh. Việt Nam adalah mitra dagang terbesar ke-4 China. Omzet perdagangan bilateral mencapai US$175 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, China merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, termasuk Việt Nam, yang menyumbang seperempat dari total omzet perdagangan antara China dan ASEAN. Semakin banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Việt Nam dan negara tersebut masih menjadi salah satu tujuan utama yang menerima investasi besar dari perusahaan Tiongkok di ASEAN.

Dunia berubah dengan cepat, China dan Việt Nam perlu mempromosikan kerja sama perdagangan ke tingkat yang lebih tinggi dan baru, kata Wakil Perdana Menteri Liu Guozhong. China bersedia bekerja sama dengan Việt Nam untuk sepenuhnya mempromosikan Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN. China juga mempromosikan neraca perdagangan bilateral.

Menurut Wakil Perdana Menteri, China dan Việt Nam masih memiliki banyak ruang untuk kerja sama dalam pengembangan rantai pasokan. China akan mendorong dan menciptakan kondisi bagi perusahaan dengan potensi kuat, reputasi baik, dan teknologi tinggi untuk berinvestasi di Việt Nam.