Tekstil menjadi hijau atau pulang
2022-12-14 17:17Perdana Menteri baru-baru ini menyetujui Strategi Impor dan Ekspor Barang hingga 2030, menyoroti jalan menuju penggabungan perdagangan hijau, perdagangan yang adil, perlindungan lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim ke dalam perdagangan.
Pembangunan hijau merupakan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, dan tekstil telah menempatkan 'go green' dalam agendanya.
Asosiasi Tekstil dan Pakaian Vietnam membentuk Komite Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2017 dan telah mengambil berbagai tindakan untuk mengubah perusahaan tekstil.
Mereka mendapat hasil; banyak perusahaan mulai bertindak hijau dengan mengganti ketel uap bertenaga batu bara dan minyak dengan yang listrik, terlibat dalam pengolahan air dan penggunaan kembali air, dan memasang panel surya.
Untuk memasuki pasarnya, ekspor Vietnam harus memenuhi standar UE yang ketat, termasuk standar lingkungan dan daur ulang. Bagaimana 'go green' berdampak pada ekspor tekstil dalam hal ini?
'Going green' tidak hanya berkontribusi dalam penerapan strategi pembangunan hijau nasional, tetapi juga membantu perusahaan memenuhi persyaratan ketat importir tekstil utama.
Uni Eropa (UE) telah menerbitkan strategi tekstil yang berkelanjutan dan melingkar, yang membutuhkan desain ramah lingkungan serta produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
Artinya, produk konsumen yang bergerak cepat akan digantikan oleh produk berkelanjutan, yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk mengurangi dampak lingkungan.
Standar yang lebih tinggi juga menuntut tanggung jawab perusahaan yang lebih tinggi terhadap lingkungan, masyarakat, karyawan, dan konsumen. Perusahaan membutuhkan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan standar yang berubah dengan cepat.
Mengenai bahan impor, perusahaan perlu memastikan bahwa bahan tersebut 'bersih' dan dapat dilacak serta mengetahui cara menggunakannya. Kebersihan dan ketertelusuran adalah hal yang harus selalu mereka perhatikan.
Mengenai bahan yang diproduksi di dalam negeri, perusahaan perlu memastikan bahan tersebut dapat didaur ulang.