Perjanjian Perdagangan Bebas Inggris-Vietnam (UKVFTA), yang mulai berlaku tiga tahun lalu, secara jelas telah menguntungkan kerja sama perdagangan antara kedua negara, khususnya dalam konteks ekspor Vietnam ke sebagian besar pasar utama lainnya menurun karena ketegangan geopolitik dan hambatan dalam ekonomi global, kata para ahli pada sebuah konferensi di Hanoi.



Vu Viet Thanh dari Departemen Pasar Eropa-Amerika di bawah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bahwa UKVFTA telah menjadi kekuatan pendorong penting untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara kedua belah pihak. Meningkatnya ekspor Vietnam ke Inggris merupakan bukti nyata, katanya.



Thanh mencatat bahwa perdagangan dua arah telah meningkat 8,9 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir, di mana ekspor Vietnam ke Inggris tumbuh rata-rata 9,4 persen per tahun. Surplus perdagangan Vietnam dengan Inggris dalam sembilan bulan terakhir juga meningkat 24 persen tahun ke tahun menjadi USD 5,1 miliar.



Sementara itu, UKVFTA dengan penghapusan tarif komprehensifnya juga berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan pangsa pasar beberapa kelompok produk kuat Vietnam di pasar Inggris.



Menurut data Peta Perdagangan ITC, beberapa produk ekspor penting Vietnam menduduki posisi teratas di pasar Inggris, termasuk alas kaki dan pakaian.



Thanh menegaskan bahwa di waktu mendatang, pihaknya akan terus meningkatkan penyediaan informasi pasar, sembari berupaya meningkatkan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan, produksi hijau, dan pembangunan merek dagang.



Ia akan terus bekerja sama dengan mitra dagang untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan memperkuat promosi perdagangan guna membawa lebih banyak produk Vietnam ke rantai distribusi dan kelompok pembelian terkemuka dunia.